PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA
Dalam menjelaskan tentang
prinsip-prinsip manajemen ini, akan dibahas tiga prinsip manajemen, yakni
prinsip manajemen berdasarkan sasaran (managjement
by objectivitas), prinsip manajemen berdasarkan orang, dan prinsip
manejemen berdasarkan informasi.
a. Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran
(MBS)
Manajemen berdasarkan sasaran merupakan teknik
manajemen yang membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi.
Dengan manajemen berbasis sasaran dilakukan proses penentuan tujuan bersama
antara atasan dan bawahan. Manajer tingkat atas bersama-sama dengan manajer
tingkat bawah bersama-sama menentukan tujuan unit kerja agar serasi dengan
tujuan organisasi.
Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus
dicapai organisasi dalam melaksanakan misinya. Menurut John R. Schermenhorn
(1986) organisasi pada dasarnya mempunyai tujuan resmi yang disebut misi dan
tujuan operasi. Misi
organisasi membantu organisasi dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi,
adaptasi dan pembaruan diri. Sedangkan tujuan operasi mencapai tingkat
keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan
tanggung jawab sosial. Bagaimana
tujuan-tujuan itu dicapai merupakan hal yang sangat penting. Manajer harus
menetapkan sasaran atau sekurang-kurangnya aktif terlibat dalam proses
penentuan sasaran.
Pada setiap
tingkat organisasi diperlukan komitmen para manajer pada pencapaian sasaran
perseorangan dan sasaran organisasi secara efektif. Menurut James F. Stoner
penekanan manajemen berbasis sasaran ini berbeda-beda, seperti di Inggris
terletak pada efisiensi untuk mencapai tujuan, dan di Amrika Serikat motivasi
menjadi pusat perhatian.
Hierarki sasaran
manejerial, dibedakan pada tiga hal, yaitu tujuan, maksud, dan hasil. Dalam hal
tujuan, semakin tinggi sasaran yang digabungkan antara bidang kita tekuni
dengan bidang-bidang lainnya, maka hasilnya akan membantu apa yang ingin
dicapai. Adapun pada maksud, apa yang ingin kita capai harus diikuti dengan
usaha-usaha yang diberikan oleh anggota lainnya dalam tim (kelompok) dan hal
ini merupakan hasil kerja khusus kita. Itulah sebabnya kita berhasil. Hasil
dipengaruhi oleh masukan-masukan (inputs) yang ada. Tujuan-tujuan,
maksud-maksud dan hasil-hasil, semuanya adalah sasaran. Semua berkaitan sebagai
penyebab atau akibat.[1]
Berdasarakan pernyataan tersebut, dapat
diidentifikasi bahwa hal-hal yang mesti dilakukan oleh orang tua sebagai
manajer dalam lingkungan keluarga antara lain bersama-sama menentukan
sasaran-sasaran yang jelas; tentukan peranan dan tanggung jawab yang ada;
susunlah anggaran belanja, jadwal yang akurat/benar; bersiap memberikan
tanggapan yang fleksible terhadap masalah-masalah
Pentingnya partisipasi anggota keluarga dalam
menentukan sasaran-sasaran, disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain,
produktivitas yang tinggi akan muncul dari keterlibatan pribadi/personil dalam
menentukan sasaran-sasaran pekerjaan dan bagaimana sasaran-sasaran tersebut
bertautan dengan sasaran-sasaran organisasi. Keikutsertaan akan mempengaruhi
komitmen, disiplin dan moril (semangat juang), keterpaduan, produktivitas, dan
penampilan.
b. Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang
Manajemen berdasarkan orang merupakan suatu
manajemen modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku, kompenen sistem
dalam kaitannya dengan perubahan dan pengembangan-pengembangan organisasi.
Tuntutan perubahan dan pengembangan yang muncul sebagai akibat tuntutan
lingkungan internal dan eksternal, membawa implikasi terhadap perubahan
perilaku dan kelompok dan wadahnya.
Manajer pada umumnya bekerja pada lingkungan yang
selalu berubah. Perubahan lingkungan yang bermacam-macam, menuntut organisasi
selalu menyesuaikan diri. Salah satu upaya yang paling penting adalah dengan
mengembangkan sumber daya manusia. Namun, pengembangan SDM harus diimbangi dengan
pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan organisasi juga sering ditemukan
dalam berbagai konflik, baik konflik individu, kelompok maupun antar kelompok.
Konflik ini mengharuskan adanya restrukturisasi atau perubahan dan penataan
pekerjaan merupakakan sesuatu yang tidak terelakkan. Perubahan perilaku dan
perubahan organisasi merupakan bagian esensial dari manajemen individu sebagai
dampak globalisasi di berbagai bidang kehidupan.
Perubahan yang terjadi pada organisasi melibatkan
berbagai komponen, misalnya tujuan, strategi, manusia, struktur dan teknologi
yang saling berkiatna erat, sehingga perubahan pada suatu komponen harus
diikuti dengan perubahan pada komponen lainnya. Misalnya perubahan pada
teknologi yang menunjang kecepatan pelayanan seperti komputerisasi, menuntut
perubahan dalam penyesuaian struktur, deskripsi pekerjaan, desain organisasi,
mekanisme koordinasi. Agar perubahan yang dilakukan itu efektif, maka harus
direncanakan dengan baik. Mengelola perubahan, dimulai dengan merencanakan dengan
memahami proses perubahan, mengenal sumber-sumber penolakan maupun cara
mengatasinya.
c. Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi
Perencanaan pengorganisasin, pemimpinan dan
pengawasan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses
pengambilan keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan
oleh suatu sistem informasi manajemen (Management Information System/MIS)
yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur.
Inforasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan
penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai[2].
Menurut Shrode D. Voich informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan
esensial agar operasionalsasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Informasi
yang dibutuhkan oleh manajer berkenaan dengan dengan konsumen, pemasok dan
lingkungan untuk menentukan pilihan dan perencanaan. Gordom B. Davis (9174)
mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang
terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem itu sendiri ada karena
berbagai tekanan untuk mengembangkan informasi seirama dengan perkembangan
lingkungan. Dengan perkataan lain SIM (Sistem Informasi Manajemen) merupakan
keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan
keterangan-keterangan bagi manajer yang berfungsi untuk pengambilan keputusan.
Informasi itu sendiri merupakan data yang telah diolah, dianalisis melalui
suatu cara sehingga menjadi berarti. Sedangkan data adalah fakta atau fenomena
yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan
objek, ide, kondisi, situasi.[3]
Apabila data yang masuk telah diproses dan
dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan dan berarti
bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun kegiatan
manajerial. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM ini adalah :
1)
Perlu
diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan
2)
Perlu
ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan
3)
Perlu
ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan
4)
Perlu
dikomunikasikan informasi itu secara tepat (accuracy), terpercaya (reliable)
kepada para pengambilan keputusan
Ada beberapa persyatan agar informasi yang
dibutuhkan ini dapat berfungsi, bermanfaat bagi pengambilan keputusan, yaitu 1)
uniformitas, 2) lengkap, 3) jelas dan 4) tepat waktu.
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat
memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. SIM yang efektif
yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah yang lebih baik. Dan ini dapat tercapai dengan disediakannya informasi
yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu maupun biaya.
Informasi yang berlebihan, tidak akurat dan tidak tepat waktu atau terlambat,
selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
emperor casino – Shootercasino
BalasHapusCasino: Play online slot machines for 제왕카지노 free at 메리트 카지노 고객센터 Shootercasino. play online casino game for free at Shootercasino.com, the best online 샌즈카지노 casino