Senin, 18 Agustus 2014

Prinsip-prinsip Manajemen Pendidikan di Lingkungan Keluarga



PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KELUARGA
Dalam menjelaskan tentang prinsip-prinsip manajemen ini, akan dibahas tiga prinsip manajemen, yakni prinsip manajemen berdasarkan sasaran (managjement by objectivitas), prinsip manajemen berdasarkan orang, dan prinsip manejemen berdasarkan informasi.

a.       Prinsip Manajemen Berdasarkan Sasaran (MBS)
Manajemen berdasarkan sasaran merupakan teknik manajemen yang membantu memperjelas dan menjabarkan tahapan tujuan organisasi. Dengan manajemen berbasis sasaran dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara atasan dan bawahan. Manajer tingkat atas bersama-sama dengan manajer tingkat bawah bersama-sama menentukan tujuan unit kerja agar serasi dengan tujuan organisasi.
Tujuan organisasi adalah segala sesuatu yang harus dicapai organisasi dalam melaksanakan misinya. Menurut John R. Schermenhorn (1986) organisasi pada dasarnya mempunyai tujuan resmi yang disebut misi dan tujuan operasi. Misi organisasi membantu organisasi dalam identifikasi, integrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaruan diri. Sedangkan tujuan operasi mencapai tingkat keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan tanggung jawab sosial. Bagaimana tujuan-tujuan itu dicapai merupakan hal yang sangat penting. Manajer harus menetapkan sasaran atau sekurang-kurangnya aktif terlibat dalam proses penentuan sasaran.
Pada setiap tingkat organisasi diperlukan komitmen para manajer pada pencapaian sasaran perseorangan dan sasaran organisasi secara efektif. Menurut James F. Stoner penekanan manajemen berbasis sasaran ini berbeda-beda, seperti di Inggris terletak pada efisiensi untuk mencapai tujuan, dan di Amrika Serikat motivasi menjadi pusat perhatian.

Hierarki sasaran manejerial, dibedakan pada tiga hal, yaitu tujuan, maksud, dan hasil. Dalam hal tujuan, semakin tinggi sasaran yang digabungkan antara bidang kita tekuni dengan bidang-bidang lainnya, maka hasilnya akan membantu apa yang ingin dicapai. Adapun pada maksud, apa yang ingin kita capai harus diikuti dengan usaha-usaha yang diberikan oleh anggota lainnya dalam tim (kelompok) dan hal ini merupakan hasil kerja khusus kita. Itulah sebabnya kita berhasil. Hasil dipengaruhi oleh masukan-masukan (inputs) yang ada. Tujuan-tujuan, maksud-maksud dan hasil-hasil, semuanya adalah sasaran. Semua berkaitan sebagai penyebab atau akibat.[1]

Berdasarakan pernyataan tersebut, dapat diidentifikasi bahwa hal-hal yang mesti dilakukan oleh orang tua sebagai manajer dalam lingkungan keluarga antara lain bersama-sama menentukan sasaran-sasaran yang jelas; tentukan peranan dan tanggung jawab yang ada; susunlah anggaran belanja, jadwal yang akurat/benar; bersiap memberikan tanggapan yang fleksible terhadap masalah-masalah
Pentingnya partisipasi anggota keluarga dalam menentukan sasaran-sasaran, disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain, produktivitas yang tinggi akan muncul dari keterlibatan pribadi/personil dalam menentukan sasaran-sasaran pekerjaan dan bagaimana sasaran-sasaran tersebut bertautan dengan sasaran-sasaran organisasi. Keikutsertaan akan mempengaruhi komitmen, disiplin dan moril (semangat juang), keterpaduan, produktivitas, dan penampilan.

b.      Prinsip Manajemen Berdasarkan Orang
Manajemen berdasarkan orang merupakan suatu manajemen modern yang mengkaji keterkaitan dimensi perilaku, kompenen sistem dalam kaitannya dengan perubahan dan pengembangan-pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan dan pengembangan yang muncul sebagai akibat tuntutan lingkungan internal dan eksternal, membawa implikasi terhadap perubahan perilaku dan kelompok dan wadahnya.
Manajer pada umumnya bekerja pada lingkungan yang selalu berubah. Perubahan lingkungan yang bermacam-macam, menuntut organisasi selalu menyesuaikan diri. Salah satu upaya yang paling penting adalah dengan mengembangkan sumber daya manusia. Namun, pengembangan SDM harus diimbangi dengan pengembangan organisasi. Tuntutan perubahan organisasi juga sering ditemukan dalam berbagai konflik, baik konflik individu, kelompok maupun antar kelompok. Konflik ini mengharuskan adanya restrukturisasi atau perubahan dan penataan pekerjaan merupakakan sesuatu yang tidak terelakkan. Perubahan perilaku dan perubahan organisasi merupakan bagian esensial dari manajemen individu sebagai dampak globalisasi di berbagai bidang kehidupan.
Perubahan yang terjadi pada organisasi melibatkan berbagai komponen, misalnya tujuan, strategi, manusia, struktur dan teknologi yang saling berkiatna erat, sehingga perubahan pada suatu komponen harus diikuti dengan perubahan pada komponen lainnya. Misalnya perubahan pada teknologi yang menunjang kecepatan pelayanan seperti komputerisasi, menuntut perubahan dalam penyesuaian struktur, deskripsi pekerjaan, desain organisasi, mekanisme koordinasi. Agar perubahan yang dilakukan itu efektif, maka harus direncanakan dengan baik. Mengelola perubahan, dimulai dengan merencanakan dengan memahami proses perubahan, mengenal sumber-sumber penolakan maupun cara mengatasinya.
c.       Prinsip Manajemen Berdasarkan Informasi
Perencanaan pengorganisasin, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.
Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen (Management Information System/MIS) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Inforasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai[2]. Menurut Shrode D. Voich informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalsasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer berkenaan dengan dengan konsumen, pemasok dan lingkungan untuk menentukan pilihan dan perencanaan. Gordom B. Davis (9174) mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem itu sendiri ada karena berbagai tekanan untuk mengembangkan informasi seirama dengan perkembangan lingkungan. Dengan perkataan lain SIM (Sistem Informasi Manajemen) merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi manajer yang berfungsi untuk pengambilan keputusan. Informasi itu sendiri merupakan data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga menjadi berarti. Sedangkan data adalah fakta atau fenomena yang belum dianalisis, seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan objek, ide, kondisi, situasi.[3]
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan dan berarti bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun kegiatan manajerial. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM ini adalah :
1)         Perlu diidentifikasi jenis informasi yang dibutuhkan
2)         Perlu ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan
3)         Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan informasi dan kapan
4)         Perlu dikomunikasikan informasi itu secara tepat (accuracy), terpercaya (reliable) kepada para pengambilan keputusan
Ada beberapa persyatan agar informasi yang dibutuhkan ini dapat berfungsi, bermanfaat bagi pengambilan keputusan, yaitu 1) uniformitas, 2) lengkap, 3) jelas dan 4) tepat waktu.
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi. SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang lebih baik. Dan ini dapat tercapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam jumlah, kualitas, waktu maupun biaya. Informasi yang berlebihan, tidak akurat dan tidak tepat waktu atau terlambat, selain biayanya mahal, juga tidak berguna.



[1] Nanang Fatah. Landasan Manajemen Pendidikan. (Bandung: Rosdakarya. 2004), hal 167
[2] Walter W. Mc. Mahon. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Informasi. (Jakarta: Logos, 2004), hal. 7
[3] Made Pidarta, Manajejemen Pendidikan IndonesiaI (Jakarta: Bina Aksara, 1988), hal. 153.

1 komentar:

  1. emperor casino – Shootercasino
    Casino: Play online slot machines for 제왕카지노 free at 메리트 카지노 고객센터 Shootercasino. play online casino game for free at Shootercasino.com, the best online 샌즈카지노 casino

    BalasHapus